Terantang (Konsep88.com) - Calon Bupati Kampar Nomor Urut 2 dari Partai Gerindra dan Demokrat kembali mendapat sambutan khusus dari masyarakat. Kali ini terjadi di Desa Terantang, Kecamatan Tambang pada acara penutupan Turnamen Sepakbola Ninik Mamak Kenegerian Terantang di Lapangan Sepakbola, Tista 82, Desa Terantang, Kecamatan Tambang, Selasa (19/11/2024) malam.
Di hadapan ribuan masyarakat Desa Terantang dan sekitarnya, tokoh masyarakat dan tokoh adat Kenegerian Terantang Hermayalis, SAg, Datuk Jalelo yang juga merupakan Ketua KUD Iyo Basamo menyampaikan peran besar Datuk Yusri selaku Ketua Lembaga Adat Kampar (LAK) mendamaikan konflik yang terjadi diantara anak kemenakan di Kenegerian Terantang dalam pengelolaan lahan dan KUD Iyo Basamo yang telah berlangsung bertahun-tahun.
Acara yang berlangsung meriah yang diramaikan sejumlah artis seperti Defri LIDA, artis Minang Rayola dan Pingky serta sejumlah artis lokal ini juga dihadiri ribuan masyarakat dari Desa Terantang dan beberapa desa sekitarnya.
Diawal pidatonya, Hermayalis mengungkapkan bahwa konflik antar masyarakat/anak kemenakan di Terantang selama bertahun-tahun telah menjadi perhatian nasional, bahkan pernah sampai ke KPAI.
"Alhamdulillah dengan tangan dingin Datuk Yusri aman negeri terantang Kalau tidak ada Datuk yusri mungkin terantang tidak akan damai sepert inii.
Hermayalis juga mengungkapkan bahwa ia bukan menjelek-jelekkan bupati atau pemimpin Kabupaten Kampar yang lainnya, namun selama lima periode kepemimpinan Bupati Kampar, masalah di Terantang tidak pernah selesai.tetapi setelah Datuok Yusri Alhamdulillah masalah Terantang selesai," ujar Hermayalis.
Ia menceritakan, sebelum langkah perdamaian digagas Datuk Yusri yang saat itu sedang menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kampar, ia bersama seterunya kala itu Yuslianti dan Asmara Dewi akan ditangkap oleh Polres Kampar yang dipimpin saat itu oleh AKBP Rido Purba. Namun karena dalam tubuh Yusri mengalir jiwa "datuk" nya, sebagai ninik mamak sekaligus sebagai Ketua LAK maka ia meminta Kapolres tidak melakukan penangkapan dan ia mengambil jalan penyelesaian melalui jalur adat.
"Apola nyo Datuk Yusri, ambo punyo rekamannyo, Jan Pak kapolres, Hermayalis anak kemenakan saya, Yuslianti anak kemenakan saya juga, nan sabola ten anak kemenakan saya juga. Kami balago sekandang ko nyo. Akhirnya mampu diwujudkan perdamaian, tak ada tangkap menangkap. Itulah untungnya kalau yang pemimpin kita ninik mamak," tegas alumni UIN Suska Riau itu.
Kepada masyarakat Terantang dan Kecamatan Tambang umumnya, Hermayalis mengingatkan agar bijak dalam memilih pemimpin pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan dilaksanakan pada 27 November nanti. Masyarakat jangan mau dimanfaatkan pada saat menjelang Pilkada saja.
Jika Kampar dipimpin Yusri maka Hermayalis optimis tanah ulayat yang diperjuangkan oleh ninik mamak terdahulu bisa dimanfaatkan oleh anak kemenakan.
Pada kesempatan ini Hermayalis juga ingin kedepan dibawah kepimpinan Yusri dan Rinto keinginan pemekaran Desa Terantang dan beberapa desa untuk mewujudkan sebuah kecamatan bisa terlaksana. Ia juga ingin pembangunan pasar dan infrastruktur jalan dan jembatan bisa didapatkan oleh Desa Terantang dan sekitarnya.(syaf**)
Posting Komentar